Senin, 28 Januari 2013

WARDAH CANTIK BAYIU


TUGAS
ILMU NUTRISI TERNAK

DETERMINASI DAYA CERNA, PENENTUAN DAYA CERNA DAN ALAT BOM KALORIMETER

OLEH:
WARDA YANTI
I111111314
GENAP
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013








 
DETERMINASI DAYA CERNA
1.      By difrence dan indikator
By Difrance ( uji pembeda), yaitu untuk menilai ada atau tidaknya perbedaan antara dua produk atau lebih
Manfaat By difrence dan indicator alam determinasi daya pakan yaitu:
a)      Menetapkan sifat-sifat organoleptik dari dua atau lebih produk yang mempunyai perbedaan.
b)      Pengembangan pengawasan mutu
c)      Mempersiapkan dan menjaring contoh sebelum uji konsumen
Dua bentuk dasar uji pembedaan:
1.        Pembedaan sederhana (tidak berarah) panelis hanya diminta untuk menilai ada/tidak perbedaan terhadap kriteria mutu dua atau lebih contoh produk 
2.        Pembedaan langsung (berarah) panelis diminta menilai ke arah yang lebih spesifik, yaitu mana contoh yang lebih kuat/lebih lemah intensitasnya pada masing-masing kriteria mutu yang diuji 2.
Metode Indicator
Adapun Kriteria dari indikator yang ideal adalah
1)      Harus tidak dapat diabsorbsi.
2)      harus tidak disamarkan oleh proses pencernaan.
3)      harussecara fisik sama atau bergabung dengan materi yang akan ditandai.
4)      metode estimasi dalam sampel digesta harus spesifik dan sensitive

Penentu daya cerna
a)      Komposisi pakan/ransum
Komposisi makanan berhubunghan erat dengan komposisi kimiawi nya , dan serat kasar mempunyai pengaruh yang terbesar terhadap daya cerna ini. Baik susunan kimia maupun proporsi serat kasar dalam makanan perlu di pertimbangkan . bahan makanan seperti jagung , ketela , beras atau gandum menunjukan variasi daya cerna yang keil oleh karena kadar serat kasar nya rendah dan proporsi nya tidak banyak berbeda.
b). perlakuan penyediaan pakan
Beberapa perlakuan terhadap bahan makanan misalnya pemotongan penggilingan dan pemasakan mempengaruhi daya cerna nya . biji-bijian yang tidak di remukanlebih dahulu untuk sapi dan babi akan kelur dengan feses tanpa di cerna  sehingga akan mengurangi daya cerna nya. wafering dari hijauan yaitu hijauan ini di pres menjadi blok blok kecil tidak banyak mempengaruhi daya cerna nya.
c). factor ternak
Bahan makanan yang redah serat kasar nya , daya cerna nya hampir sama untuk ruminansia dan non ruminansia . tetapi bahan makanan yang mengandung serat kasar lebih baik di cerna ruminansia
d). jumlah pakan yang diberikan
Penambahan jumlah bahan makanan yang di makan mempercepat arus makanan dalam usus sehingga mengurangi daya cerna
Kalorimeter bom
Kalorimeter bom adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor (nilai kalori) yang dibebaskan pada pembakaran sempurna (dalam O2 berlebih) suatu senyawa, bahan makanan, bahan bakar. Sejumlah sampel ditempatkan pada tabung beroksigen yang tercelup dalam medium penyerap kalor (kalorimeter), dan sampel akan terbakar oleh api listrik dari kawat logam terpasang dalam tabung.
Contoh kalorimeter bom


Kalorimeter makanan.
Kalorimeter makanan adalah alat untuk menentukan nilai kalor zat makanan karbohidrat, protein, atau lemak.
Alat ini terdiri dari sebuah tabung kaca yang tingginya kurang lebih 19 cm dan garis menengahnya kurang lebih 7,5 cm. Bagian dasarnya melengkung ke atas membentuk sebuah penyungkup. Penyungkup ini disumbat dengan sebuah sumbat karet yang berlubang di bagian tengah. Bagian atas tabung kaca ini ditutup dengan lempeng ebonit yang bundar. Di dalam tabung kaca itu terdapat sebuah pengaduk, yang tangkainya menembus tutup ebonit, juga terdapat sebuah pipa spiral dari tembaga. Ujung bawah pipa spiral itu menembus lubang sumbat karet pada penyungkup dan ujung atasnya menembus tutup ebonit bagian tengah. Pada tutup ebonit itu masih terdapat lagi sebuah lubang, tempat untuk memasukkan sebuah termometer ke dalam tabung kaca. Tabung kaca itu diletakkan di atas sebuah keping asbes dan ditahan oleh 3 buah keping. Keping itu berbentuk bujur sangkar yang sisinya kurang lebih 9,5 cm. Di bawah keping asbes itu terdapat kabel listrik yang akan dihubungkan dengan sumber listrik bila digunakan. Di atas keping asbes itu terdapat sebuah cawan aluminium. Di atas cawan itu tergantung sebuah kawat nikelin yang berhubungan dengan kabel listrik di bawah keping asbes. Kawat nikelin itulah yang akan menyalakan makanan dalam cawan bila berpijar oleh arus listrik. Dekat cawan terdapat pipa logam untuk mengalirkan oksigen.
Kalorimeter larutan
Kalorimeter larutan adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat pada reaksi kimia dalam sistem larutan. Pada dasarnya, kalor yang dibebaskan/diserap menyebabkan perubahan suhu pada kalorimeter. Berdasarkan perubahan suhu per kuantitas pereaksi kemudian dihitung kalor reaksi dari reaksi sistem larutan tersebut. Kini kalorimeter larutan dengan ketelitian cukup tinggi dapat diperoleh dipasaran.
Bentuk kalorimeter
  • Beker aluminium dan gelas plastik jenis polistirin (busa) dapat digunakan sebagai kalorimeter sederhana dengan termometer sebagai pengaduk. Keuntungan menggunakan gelas plastik sebagai kalorimeter adalah murah harganya dan setelah dipakai dapat dibuang.
  • Kalorimeter yang biasa digunakan di laboratorium fisika sekolah berbentuk bejana biasanya silinder dan terbuat dari logam misalnya tembaga atau aluminium dengan ukuran 75 mm x 50 mm (garis tengah). Bejana ini dilengkapi dengan alat pengaduk dan diletakkan di dalam bejana yang lebih besar yang disebut mantel/jaket. Mantel/jaket tersebut berguna untuk mengurangi hilangnya kalor karena konveksi dan konduksi
CARA KERJA KALORIMETER BOM
Kalorimeter bom adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor (nilaikalori) yang dibebaskan pada pembakaran sempurna (dalam O2 berlebih) suatu senyawa, bahan makanan, bahan bakar. Sejumlah sampel ditempatkan pada tabung beroksigen yangtercelup dalam medium penyerap kalor (kalorimeter), dan sampel akan terbakar oleh apilistrik dari kawat logam terpasang dalam tabung. Kalorimeter bom terdiri dari tabung bajatebal dengan tutup kedap udara.Sejumlah tertentu zat yang akan diuji ditempatkan dalam cawan platina dan sebuah"kumparan besi´ yang diketahui beratnya (yang juga akan dibakar) ditempatkan pula padacawan platina sedemikian sehingga menempel pada zat yang akan diuji. Kalorimeter bomkemudian ditutup dan tutupnya lalu dikencangkan. Setelah itu "bom" diisi dengan O2 hinggatekanannya mencapai 25 atm. Kemudian "bom" dimasukkan ke dalam kalorimeter yang diisiair. Setelah semuanya tersusun, sejumlah tertentu aliran listrik dialirkan ke kawat besi dansetelah terjadi pambakaran, kenaikan suhu diukur. Kapasitas panas (atau harga air) ³bom´,kalorimeter, pengaduk, dan termometer ditentukan dengan percobaan terpisah denganmenggunakan zat yang diketahui panas pembakarannyadengan tepat (Biasanya asam benzoate
Cara Kerja
1)      Susun alat kalorimeter.
2)      Isi gelas kimia dengan 50ml NaOH
3)       Isi gelas kimia dengan 50ml HCL 0,1M. Ukur dan cata suhu setiap larutan.
4)      Tuangkan 100ml NaOH 1M ke dalam calorimeter, disusul 100ml HCL M. Tutup kalorimeter dengan karet penyumbat lalu aduk campuran larutan. Catat suhu campuran larutan. 

              Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat dalam suatu perubahan atau reaksi kimia. Kalorimeter bom adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor (nilai kalori) yang dibebaskan pada pembakaran sempurna (dalam O2 berlebih) suatu senyawa, bahan makanan, bahan bakar. Sejumlah sampel ditempatkan pada tabung beroksigen yang tercelup dalam medium penyerap kalor (kalorimeter), dan sampel akan terbakar oleh api listrik dari kawat logam terpasang dalam tabung. Contoh kalorimeter bom adalah kalorimeter makanan.
           Kalorimeter makanan adalah alat untuk menentukan nilai kalor zat makanan karbohidrat, protein, atau lemak. Alat ini terdiri dari sebuah tabung kaca yang tingginya kurang lebih 19 cm dan garis menengahnya kurang lebih 7,5 cm. Bagian dasarnya melengkung ke atas membentuk sebuah penyungkup. Penyungkup ini disumbat dengan sebuah sumbat karet yang yang berlubang di bagian tengah. Bagian atas tabung kaca ini ditutup dengan lempeng ebonit yang bundar. Di dalam tabung kaca itu terdapat sebuah pengaduk, yang tangkainya menembus tutup ebonit, juga terdapat sebuah pipa spiral dari tembaga. Ujung bawah pipa spiral itu menembus lubang sumbat karet pada penyungkup dan ujung atasnya menembus tutup ebonit bagian tengah. Pada tutup ebonit itu masih terdapat lagi sebuah lubang, tempat untuk memasukkan sebuah termometer ke dalam tabung kaca. Tabung kaca itu diletakkan di atas sebuah keping asbes dan ditahan oleh 3 buah keping. Keping itu berbentuk bujur sangkar yang sisinya kurang lebih 9,5 cm. Di bawah keping asbes itu terdapat kabel listrik yang akan dihubungkan dengan sumber listrik bila digunakan. Di atas keping asbes itu terdapat sebuah cawan aluminium. Di atas cawan itu tergantung sebuah kawat nikelin yang berhubungan dengan kabel listrik di bawah keping asbes. Kawat nikelin itulah yang akan menyalakan makanan dalam cawan bila berpijar oleh arus listrik. Dekat cawan terdapat pipa logam untuk mengalirkan oksigen.

                 Kalorimeter larutan adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat pada reaksi kimia dalam sistem larutan. Pada dasarnya, kalor yang dibebaskan/diserap menyebabkan perubahan suhu pada kalorimeter. Berdasarkan perubahan suhu per kuantitas pereaksi kemudian dihitung kalor reaksi dari reaksi sistem larutan tersebut. Kini kalorimeter larutan dengan ketelitian cukup tinggi dapat diperoleh dipasaran.
Sebuah kalorimeter bom adalah jenis kalorimeter volume-konstan yangdigunakan  dalam  mengukur  panas  pembakaran  reaksi  tertentu. Bomkalorimeter harus menahan tekanan besar dalam kalorimeter sebagai reaksisedang diukur. Energi listrik yang digunakan untuk menyalakan bahanbakar, sebagai bahan bakar yang terbakar, itu akan memanaskan udara disekitarnya,  yang  mengembang  dan  keluar  melalui  pipa  udara  yangmengarah  keluar  dari  kalorimeter. Ketika  udara  keluar  melalui  tabungtembaga  itu  juga  akan  memanaskan  air  di  luar  tabung.Suhu  air memungkinkan  untuk  menghitung  kadar  kalori  bahan  bakar.Dalam kalorimeter desain lebih baru, bom utuh, bertekanan dengan oksigenmurni berlebih (biasanya di 30atm) dan berisi massa diketahui sampel(biasanya 1-1,5 g) dan jumlah tetap kecil air (untuk menyerap gas-gas asamyang dihasilkan), adalahterendam di bawah volume diketahui air (ca. 2000ml) sebelum di charge adalah (lagi elektrik) dinyalakan. Bom itu, dengansampel dan oksigen, membentuk sistem tertutup - escapes udara tidakselama reaksi. Energi yang dilepaskan oleh pembakaran meningkatkansuhu bom baja, isinya, dan jaket air di sekitarnya.Perubahan suhu di dalamair ini kemudian diukur secara akurat.Kenaikan suhu ini, bersama denganfaktor bom (yang tergantung pada kapasitas panas dari bagian logam bom)digunakan  untuk  menghitung  energi  yang  diberikan  oleh  sampelterbakar. Sebuah koreksi kecil dibuat untuk memperhitungkan masukanenergi listrik, sekering terbakar, dan produksi asam (dengan titrasi daricairan sisa). Setelah kenaikan suhu telah diukur, tekanan kelebihan bomdilepaskan.Pada dasarnya, sebuah kalorimeter bom terdiri dari sebuah cangkir keciluntuk mengandung sampel, oksigen, sebuah bom stainless  steel, air,sebuah pengaduk, termometer, Dewar (untuk mencegah aliran panas darikalorimeter ke sekitarnya) dan rangkaian pengapian tersambung ke bom.Karena tidak ada pertukaran panas antara kalorimeter dan sekitarnya → Q =0 (adiabatic); tidak ada pekerjaan yang dilakukan → W = 0 Dengandemikian,  energi  internal  total  perubahan  ΔU  (total)  =  QW  =  0Juga,  total  internal  energi  perubahan  ΔU  (total)  =  ΔU  (sistem)  ΔU(sekitarnya) = 0 → ΔU (sistem) = - ΔU (sekitarnya). 
Bentuk kalorimeter
§  Beker aluminium dan gelas plastik jenis polistirin (busa) dapat digunakan sebagai kalorimeter sederhana dengan termometer sebagai pengaduk. Keuntungan menggunakan gelas plastik sebagai kalorimeter adalah murah harganya dan setelah dipakai dapat dibuang.
§  Kalorimeter yang biasa digunakan di laboratorium fisika sekolah berbentuk bejana biasanya silinder  dan terbuat  dari logam misalnya tembaga atau aluminium dengan ukuran 75 mm x 50 mm (garis tengah). Bejana ini dilengkapi dengan alat pengaduk dan diletakkan di dalam bejana yang lebih besar yang disebut mantel/jaket. Mantel/jaket tersebut berguna untuk mengurangi hilangnya kalor karena konveksi dan konduksi.
Prinsip Kerja Bom Kalorimeter
            Calorimeter bomb merupakan suatu piranti lain yang banyak digunakan untuk penentuan nilai kalor bahan bakar padat dan cair. Pengukuran calorimeter bomb dilakukan pada kondisi volume konstan tanpa aliran atau dengan kata lain reaksi pembakaran dilakukan tanpa menggunakan nyala api melainkan menggunakan gas oksigen sebagai pembakar dengan volume konstan atau tekanan tinggi. Prinsip kerjanya ialah contoh bahan bakar yang akan diukur dimasukkan kedalam bejana logam yang kemudian diisi oksigen pada tekanan tinggi. Bom itu ditempatkan didalam bejana berisi air dan bahan bakar itu dinyalakan dengan sambungan listriks dari luar. Suhu itu diukur sebagai fungsi waktu setelah penyalaan. Pada saat pembakaran suhu bomb tinggi oleh karena itu keseragaman suhu air disekeliling bomb harus dijaga dengan suatu pengaduk.selain itu dalam beberapa hal tertentu diberikan pemanasan dari luar melalui selubung air untuk menjaga supaya suhu seragam agar kondisi bejana air adiabatic.
gambar alat bomb calorimeter 
TUGAS
ILMU NUTRISI TERNAK

DETERMINASI DAYA CERNA, PENENTUAN DAYA CERNA DAN ALAT BOM KALORIMETER

OLEH:
WARDA YANTI
I111111314
GENAP
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
DETERMINASI DAYA CERNA
1.      By difrence dan indikator
By Difrance ( uji pembeda), yaitu untuk menilai ada atau tidaknya perbedaan antara dua produk atau lebih
Manfaat By difrence dan indicator alam determinasi daya pakan yaitu:
a)      Menetapkan sifat-sifat organoleptik dari dua atau lebih produk yang mempunyai perbedaan.
b)      Pengembangan pengawasan mutu
c)      Mempersiapkan dan menjaring contoh sebelum uji konsumen
Dua bentuk dasar uji pembedaan:
1.        Pembedaan sederhana (tidak berarah) panelis hanya diminta untuk menilai ada/tidak perbedaan terhadap kriteria mutu dua atau lebih contoh produk 
2.        Pembedaan langsung (berarah) panelis diminta menilai ke arah yang lebih spesifik, yaitu mana contoh yang lebih kuat/lebih lemah intensitasnya pada masing-masing kriteria mutu yang diuji 2.
Metode Indicator
Adapun Kriteria dari indikator yang ideal adalah
1)      Harus tidak dapat diabsorbsi.
2)      harus tidak disamarkan oleh proses pencernaan.
3)      harussecara fisik sama atau bergabung dengan materi yang akan ditandai.
4)      metode estimasi dalam sampel digesta harus spesifik dan sensitive

Penentu daya cerna
a)      Komposisi pakan/ransum
Komposisi makanan berhubunghan erat dengan komposisi kimiawi nya , dan serat kasar mempunyai pengaruh yang terbesar terhadap daya cerna ini. Baik susunan kimia maupun proporsi serat kasar dalam makanan perlu di pertimbangkan . bahan makanan seperti jagung , ketela , beras atau gandum menunjukan variasi daya cerna yang keil oleh karena kadar serat kasar nya rendah dan proporsi nya tidak banyak berbeda.
b). perlakuan penyediaan pakan
Beberapa perlakuan terhadap bahan makanan misalnya pemotongan penggilingan dan pemasakan mempengaruhi daya cerna nya . biji-bijian yang tidak di remukanlebih dahulu untuk sapi dan babi akan kelur dengan feses tanpa di cerna  sehingga akan mengurangi daya cerna nya. wafering dari hijauan yaitu hijauan ini di pres menjadi blok blok kecil tidak banyak mempengaruhi daya cerna nya.
c). factor ternak
Bahan makanan yang redah serat kasar nya , daya cerna nya hampir sama untuk ruminansia dan non ruminansia . tetapi bahan makanan yang mengandung serat kasar lebih baik di cerna ruminansia
d). jumlah pakan yang diberikan
Penambahan jumlah bahan makanan yang di makan mempercepat arus makanan dalam usus sehingga mengurangi daya cerna
Kalorimeter bom
Kalorimeter bom adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor (nilai kalori) yang dibebaskan pada pembakaran sempurna (dalam O2 berlebih) suatu senyawa, bahan makanan, bahan bakar. Sejumlah sampel ditempatkan pada tabung beroksigen yang tercelup dalam medium penyerap kalor (kalorimeter), dan sampel akan terbakar oleh api listrik dari kawat logam terpasang dalam tabung.
Contoh kalorimeter bom


Kalorimeter makanan.
Kalorimeter makanan adalah alat untuk menentukan nilai kalor zat makanan karbohidrat, protein, atau lemak.
Alat ini terdiri dari sebuah tabung kaca yang tingginya kurang lebih 19 cm dan garis menengahnya kurang lebih 7,5 cm. Bagian dasarnya melengkung ke atas membentuk sebuah penyungkup. Penyungkup ini disumbat dengan sebuah sumbat karet yang berlubang di bagian tengah. Bagian atas tabung kaca ini ditutup dengan lempeng ebonit yang bundar. Di dalam tabung kaca itu terdapat sebuah pengaduk, yang tangkainya menembus tutup ebonit, juga terdapat sebuah pipa spiral dari tembaga. Ujung bawah pipa spiral itu menembus lubang sumbat karet pada penyungkup dan ujung atasnya menembus tutup ebonit bagian tengah. Pada tutup ebonit itu masih terdapat lagi sebuah lubang, tempat untuk memasukkan sebuah termometer ke dalam tabung kaca. Tabung kaca itu diletakkan di atas sebuah keping asbes dan ditahan oleh 3 buah keping. Keping itu berbentuk bujur sangkar yang sisinya kurang lebih 9,5 cm. Di bawah keping asbes itu terdapat kabel listrik yang akan dihubungkan dengan sumber listrik bila digunakan. Di atas keping asbes itu terdapat sebuah cawan aluminium. Di atas cawan itu tergantung sebuah kawat nikelin yang berhubungan dengan kabel listrik di bawah keping asbes. Kawat nikelin itulah yang akan menyalakan makanan dalam cawan bila berpijar oleh arus listrik. Dekat cawan terdapat pipa logam untuk mengalirkan oksigen.
Kalorimeter larutan
Kalorimeter larutan adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat pada reaksi kimia dalam sistem larutan. Pada dasarnya, kalor yang dibebaskan/diserap menyebabkan perubahan suhu pada kalorimeter. Berdasarkan perubahan suhu per kuantitas pereaksi kemudian dihitung kalor reaksi dari reaksi sistem larutan tersebut. Kini kalorimeter larutan dengan ketelitian cukup tinggi dapat diperoleh dipasaran.
Bentuk kalorimeter
  • Beker aluminium dan gelas plastik jenis polistirin (busa) dapat digunakan sebagai kalorimeter sederhana dengan termometer sebagai pengaduk. Keuntungan menggunakan gelas plastik sebagai kalorimeter adalah murah harganya dan setelah dipakai dapat dibuang.
  • Kalorimeter yang biasa digunakan di laboratorium fisika sekolah berbentuk bejana biasanya silinder dan terbuat dari logam misalnya tembaga atau aluminium dengan ukuran 75 mm x 50 mm (garis tengah). Bejana ini dilengkapi dengan alat pengaduk dan diletakkan di dalam bejana yang lebih besar yang disebut mantel/jaket. Mantel/jaket tersebut berguna untuk mengurangi hilangnya kalor karena konveksi dan konduksi
CARA KERJA KALORIMETER BOM
Kalorimeter bom adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor (nilaikalori) yang dibebaskan pada pembakaran sempurna (dalam O2 berlebih) suatu senyawa, bahan makanan, bahan bakar. Sejumlah sampel ditempatkan pada tabung beroksigen yangtercelup dalam medium penyerap kalor (kalorimeter), dan sampel akan terbakar oleh apilistrik dari kawat logam terpasang dalam tabung. Kalorimeter bom terdiri dari tabung bajatebal dengan tutup kedap udara.Sejumlah tertentu zat yang akan diuji ditempatkan dalam cawan platina dan sebuah"kumparan besi´ yang diketahui beratnya (yang juga akan dibakar) ditempatkan pula padacawan platina sedemikian sehingga menempel pada zat yang akan diuji. Kalorimeter bomkemudian ditutup dan tutupnya lalu dikencangkan. Setelah itu "bom" diisi dengan O2 hinggatekanannya mencapai 25 atm. Kemudian "bom" dimasukkan ke dalam kalorimeter yang diisiair. Setelah semuanya tersusun, sejumlah tertentu aliran listrik dialirkan ke kawat besi dansetelah terjadi pambakaran, kenaikan suhu diukur. Kapasitas panas (atau harga air) ³bom´,kalorimeter, pengaduk, dan termometer ditentukan dengan percobaan terpisah denganmenggunakan zat yang diketahui panas pembakarannyadengan tepat (Biasanya asam benzoate
Cara Kerja
1)      Susun alat kalorimeter.
2)      Isi gelas kimia dengan 50ml NaOH
3)       Isi gelas kimia dengan 50ml HCL 0,1M. Ukur dan cata suhu setiap larutan.
4)      Tuangkan 100ml NaOH 1M ke dalam calorimeter, disusul 100ml HCL M. Tutup kalorimeter dengan karet penyumbat lalu aduk campuran larutan. Catat suhu campuran larutan. 

              Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat dalam suatu perubahan atau reaksi kimia. Kalorimeter bom adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor (nilai kalori) yang dibebaskan pada pembakaran sempurna (dalam O2 berlebih) suatu senyawa, bahan makanan, bahan bakar. Sejumlah sampel ditempatkan pada tabung beroksigen yang tercelup dalam medium penyerap kalor (kalorimeter), dan sampel akan terbakar oleh api listrik dari kawat logam terpasang dalam tabung. Contoh kalorimeter bom adalah kalorimeter makanan.
           Kalorimeter makanan adalah alat untuk menentukan nilai kalor zat makanan karbohidrat, protein, atau lemak. Alat ini terdiri dari sebuah tabung kaca yang tingginya kurang lebih 19 cm dan garis menengahnya kurang lebih 7,5 cm. Bagian dasarnya melengkung ke atas membentuk sebuah penyungkup. Penyungkup ini disumbat dengan sebuah sumbat karet yang yang berlubang di bagian tengah. Bagian atas tabung kaca ini ditutup dengan lempeng ebonit yang bundar. Di dalam tabung kaca itu terdapat sebuah pengaduk, yang tangkainya menembus tutup ebonit, juga terdapat sebuah pipa spiral dari tembaga. Ujung bawah pipa spiral itu menembus lubang sumbat karet pada penyungkup dan ujung atasnya menembus tutup ebonit bagian tengah. Pada tutup ebonit itu masih terdapat lagi sebuah lubang, tempat untuk memasukkan sebuah termometer ke dalam tabung kaca. Tabung kaca itu diletakkan di atas sebuah keping asbes dan ditahan oleh 3 buah keping. Keping itu berbentuk bujur sangkar yang sisinya kurang lebih 9,5 cm. Di bawah keping asbes itu terdapat kabel listrik yang akan dihubungkan dengan sumber listrik bila digunakan. Di atas keping asbes itu terdapat sebuah cawan aluminium. Di atas cawan itu tergantung sebuah kawat nikelin yang berhubungan dengan kabel listrik di bawah keping asbes. Kawat nikelin itulah yang akan menyalakan makanan dalam cawan bila berpijar oleh arus listrik. Dekat cawan terdapat pipa logam untuk mengalirkan oksigen.

                 Kalorimeter larutan adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat pada reaksi kimia dalam sistem larutan. Pada dasarnya, kalor yang dibebaskan/diserap menyebabkan perubahan suhu pada kalorimeter. Berdasarkan perubahan suhu per kuantitas pereaksi kemudian dihitung kalor reaksi dari reaksi sistem larutan tersebut. Kini kalorimeter larutan dengan ketelitian cukup tinggi dapat diperoleh dipasaran.
Sebuah kalorimeter bom adalah jenis kalorimeter volume-konstan yangdigunakan  dalam  mengukur  panas  pembakaran  reaksi  tertentu. Bomkalorimeter harus menahan tekanan besar dalam kalorimeter sebagai reaksisedang diukur. Energi listrik yang digunakan untuk menyalakan bahanbakar, sebagai bahan bakar yang terbakar, itu akan memanaskan udara disekitarnya,  yang  mengembang  dan  keluar  melalui  pipa  udara  yangmengarah  keluar  dari  kalorimeter. Ketika  udara  keluar  melalui  tabungtembaga  itu  juga  akan  memanaskan  air  di  luar  tabung.Suhu  air memungkinkan  untuk  menghitung  kadar  kalori  bahan  bakar.Dalam kalorimeter desain lebih baru, bom utuh, bertekanan dengan oksigenmurni berlebih (biasanya di 30atm) dan berisi massa diketahui sampel(biasanya 1-1,5 g) dan jumlah tetap kecil air (untuk menyerap gas-gas asamyang dihasilkan), adalahterendam di bawah volume diketahui air (ca. 2000ml) sebelum di charge adalah (lagi elektrik) dinyalakan. Bom itu, dengansampel dan oksigen, membentuk sistem tertutup - escapes udara tidakselama reaksi. Energi yang dilepaskan oleh pembakaran meningkatkansuhu bom baja, isinya, dan jaket air di sekitarnya.Perubahan suhu di dalamair ini kemudian diukur secara akurat.Kenaikan suhu ini, bersama denganfaktor bom (yang tergantung pada kapasitas panas dari bagian logam bom)digunakan  untuk  menghitung  energi  yang  diberikan  oleh  sampelterbakar. Sebuah koreksi kecil dibuat untuk memperhitungkan masukanenergi listrik, sekering terbakar, dan produksi asam (dengan titrasi daricairan sisa). Setelah kenaikan suhu telah diukur, tekanan kelebihan bomdilepaskan.Pada dasarnya, sebuah kalorimeter bom terdiri dari sebuah cangkir keciluntuk mengandung sampel, oksigen, sebuah bom stainless  steel, air,sebuah pengaduk, termometer, Dewar (untuk mencegah aliran panas darikalorimeter ke sekitarnya) dan rangkaian pengapian tersambung ke bom.Karena tidak ada pertukaran panas antara kalorimeter dan sekitarnya → Q =0 (adiabatic); tidak ada pekerjaan yang dilakukan → W = 0 Dengandemikian,  energi  internal  total  perubahan  ΔU  (total)  =  QW  =  0Juga,  total  internal  energi  perubahan  ΔU  (total)  =  ΔU  (sistem)  ΔU(sekitarnya) = 0 → ΔU (sistem) = - ΔU (sekitarnya). 
Bentuk kalorimeter
§  Beker aluminium dan gelas plastik jenis polistirin (busa) dapat digunakan sebagai kalorimeter sederhana dengan termometer sebagai pengaduk. Keuntungan menggunakan gelas plastik sebagai kalorimeter adalah murah harganya dan setelah dipakai dapat dibuang.
§  Kalorimeter yang biasa digunakan di laboratorium fisika sekolah berbentuk bejana biasanya silinder  dan terbuat  dari logam misalnya tembaga atau aluminium dengan ukuran 75 mm x 50 mm (garis tengah). Bejana ini dilengkapi dengan alat pengaduk dan diletakkan di dalam bejana yang lebih besar yang disebut mantel/jaket. Mantel/jaket tersebut berguna untuk mengurangi hilangnya kalor karena konveksi dan konduksi.
Prinsip Kerja Bom Kalorimeter
            Calorimeter bomb merupakan suatu piranti lain yang banyak digunakan untuk penentuan nilai kalor bahan bakar padat dan cair. Pengukuran calorimeter bomb dilakukan pada kondisi volume konstan tanpa aliran atau dengan kata lain reaksi pembakaran dilakukan tanpa menggunakan nyala api melainkan menggunakan gas oksigen sebagai pembakar dengan volume konstan atau tekanan tinggi. Prinsip kerjanya ialah contoh bahan bakar yang akan diukur dimasukkan kedalam bejana logam yang kemudian diisi oksigen pada tekanan tinggi. Bom itu ditempatkan didalam bejana berisi air dan bahan bakar itu dinyalakan dengan sambungan listriks dari luar. Suhu itu diukur sebagai fungsi waktu setelah penyalaan. Pada saat pembakaran suhu bomb tinggi oleh karena itu keseragaman suhu air disekeliling bomb harus dijaga dengan suatu pengaduk.selain itu dalam beberapa hal tertentu diberikan pemanasan dari luar melalui selubung air untuk menjaga supaya suhu seragam agar kondisi bejana air adiabatic.
gambar alat bomb calorimeter 
TUGAS
ILMU NUTRISI TERNAK

DETERMINASI DAYA CERNA, PENENTUAN DAYA CERNA DAN ALAT BOM KALORIMETER

OLEH:
WARDA YANTI
I111111314
GENAP
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
DETERMINASI DAYA CERNA
1.      By difrence dan indikator
By Difrance ( uji pembeda), yaitu untuk menilai ada atau tidaknya perbedaan antara dua produk atau lebih
Manfaat By difrence dan indicator alam determinasi daya pakan yaitu:
a)      Menetapkan sifat-sifat organoleptik dari dua atau lebih produk yang mempunyai perbedaan.
b)      Pengembangan pengawasan mutu
c)      Mempersiapkan dan menjaring contoh sebelum uji konsumen
Dua bentuk dasar uji pembedaan:
1.        Pembedaan sederhana (tidak berarah) panelis hanya diminta untuk menilai ada/tidak perbedaan terhadap kriteria mutu dua atau lebih contoh produk 
2.        Pembedaan langsung (berarah) panelis diminta menilai ke arah yang lebih spesifik, yaitu mana contoh yang lebih kuat/lebih lemah intensitasnya pada masing-masing kriteria mutu yang diuji 2.
Metode Indicator
Adapun Kriteria dari indikator yang ideal adalah
1)      Harus tidak dapat diabsorbsi.
2)      harus tidak disamarkan oleh proses pencernaan.
3)      harussecara fisik sama atau bergabung dengan materi yang akan ditandai.
4)      metode estimasi dalam sampel digesta harus spesifik dan sensitive

Penentu daya cerna
a)      Komposisi pakan/ransum
Komposisi makanan berhubunghan erat dengan komposisi kimiawi nya , dan serat kasar mempunyai pengaruh yang terbesar terhadap daya cerna ini. Baik susunan kimia maupun proporsi serat kasar dalam makanan perlu di pertimbangkan . bahan makanan seperti jagung , ketela , beras atau gandum menunjukan variasi daya cerna yang keil oleh karena kadar serat kasar nya rendah dan proporsi nya tidak banyak berbeda.
b). perlakuan penyediaan pakan
Beberapa perlakuan terhadap bahan makanan misalnya pemotongan penggilingan dan pemasakan mempengaruhi daya cerna nya . biji-bijian yang tidak di remukanlebih dahulu untuk sapi dan babi akan kelur dengan feses tanpa di cerna  sehingga akan mengurangi daya cerna nya. wafering dari hijauan yaitu hijauan ini di pres menjadi blok blok kecil tidak banyak mempengaruhi daya cerna nya.
c). factor ternak
Bahan makanan yang redah serat kasar nya , daya cerna nya hampir sama untuk ruminansia dan non ruminansia . tetapi bahan makanan yang mengandung serat kasar lebih baik di cerna ruminansia
d). jumlah pakan yang diberikan
Penambahan jumlah bahan makanan yang di makan mempercepat arus makanan dalam usus sehingga mengurangi daya cerna
Kalorimeter bom
Kalorimeter bom adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor (nilai kalori) yang dibebaskan pada pembakaran sempurna (dalam O2 berlebih) suatu senyawa, bahan makanan, bahan bakar. Sejumlah sampel ditempatkan pada tabung beroksigen yang tercelup dalam medium penyerap kalor (kalorimeter), dan sampel akan terbakar oleh api listrik dari kawat logam terpasang dalam tabung.
Contoh kalorimeter bom


Kalorimeter makanan.
Kalorimeter makanan adalah alat untuk menentukan nilai kalor zat makanan karbohidrat, protein, atau lemak.
Alat ini terdiri dari sebuah tabung kaca yang tingginya kurang lebih 19 cm dan garis menengahnya kurang lebih 7,5 cm. Bagian dasarnya melengkung ke atas membentuk sebuah penyungkup. Penyungkup ini disumbat dengan sebuah sumbat karet yang berlubang di bagian tengah. Bagian atas tabung kaca ini ditutup dengan lempeng ebonit yang bundar. Di dalam tabung kaca itu terdapat sebuah pengaduk, yang tangkainya menembus tutup ebonit, juga terdapat sebuah pipa spiral dari tembaga. Ujung bawah pipa spiral itu menembus lubang sumbat karet pada penyungkup dan ujung atasnya menembus tutup ebonit bagian tengah. Pada tutup ebonit itu masih terdapat lagi sebuah lubang, tempat untuk memasukkan sebuah termometer ke dalam tabung kaca. Tabung kaca itu diletakkan di atas sebuah keping asbes dan ditahan oleh 3 buah keping. Keping itu berbentuk bujur sangkar yang sisinya kurang lebih 9,5 cm. Di bawah keping asbes itu terdapat kabel listrik yang akan dihubungkan dengan sumber listrik bila digunakan. Di atas keping asbes itu terdapat sebuah cawan aluminium. Di atas cawan itu tergantung sebuah kawat nikelin yang berhubungan dengan kabel listrik di bawah keping asbes. Kawat nikelin itulah yang akan menyalakan makanan dalam cawan bila berpijar oleh arus listrik. Dekat cawan terdapat pipa logam untuk mengalirkan oksigen.
Kalorimeter larutan
Kalorimeter larutan adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat pada reaksi kimia dalam sistem larutan. Pada dasarnya, kalor yang dibebaskan/diserap menyebabkan perubahan suhu pada kalorimeter. Berdasarkan perubahan suhu per kuantitas pereaksi kemudian dihitung kalor reaksi dari reaksi sistem larutan tersebut. Kini kalorimeter larutan dengan ketelitian cukup tinggi dapat diperoleh dipasaran.
Bentuk kalorimeter
  • Beker aluminium dan gelas plastik jenis polistirin (busa) dapat digunakan sebagai kalorimeter sederhana dengan termometer sebagai pengaduk. Keuntungan menggunakan gelas plastik sebagai kalorimeter adalah murah harganya dan setelah dipakai dapat dibuang.
  • Kalorimeter yang biasa digunakan di laboratorium fisika sekolah berbentuk bejana biasanya silinder dan terbuat dari logam misalnya tembaga atau aluminium dengan ukuran 75 mm x 50 mm (garis tengah). Bejana ini dilengkapi dengan alat pengaduk dan diletakkan di dalam bejana yang lebih besar yang disebut mantel/jaket. Mantel/jaket tersebut berguna untuk mengurangi hilangnya kalor karena konveksi dan konduksi
CARA KERJA KALORIMETER BOM
Kalorimeter bom adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor (nilaikalori) yang dibebaskan pada pembakaran sempurna (dalam O2 berlebih) suatu senyawa, bahan makanan, bahan bakar. Sejumlah sampel ditempatkan pada tabung beroksigen yangtercelup dalam medium penyerap kalor (kalorimeter), dan sampel akan terbakar oleh apilistrik dari kawat logam terpasang dalam tabung. Kalorimeter bom terdiri dari tabung bajatebal dengan tutup kedap udara.Sejumlah tertentu zat yang akan diuji ditempatkan dalam cawan platina dan sebuah"kumparan besi´ yang diketahui beratnya (yang juga akan dibakar) ditempatkan pula padacawan platina sedemikian sehingga menempel pada zat yang akan diuji. Kalorimeter bomkemudian ditutup dan tutupnya lalu dikencangkan. Setelah itu "bom" diisi dengan O2 hinggatekanannya mencapai 25 atm. Kemudian "bom" dimasukkan ke dalam kalorimeter yang diisiair. Setelah semuanya tersusun, sejumlah tertentu aliran listrik dialirkan ke kawat besi dansetelah terjadi pambakaran, kenaikan suhu diukur. Kapasitas panas (atau harga air) ³bom´,kalorimeter, pengaduk, dan termometer ditentukan dengan percobaan terpisah denganmenggunakan zat yang diketahui panas pembakarannyadengan tepat (Biasanya asam benzoate
Cara Kerja
1)      Susun alat kalorimeter.
2)      Isi gelas kimia dengan 50ml NaOH
3)       Isi gelas kimia dengan 50ml HCL 0,1M. Ukur dan cata suhu setiap larutan.
4)      Tuangkan 100ml NaOH 1M ke dalam calorimeter, disusul 100ml HCL M. Tutup kalorimeter dengan karet penyumbat lalu aduk campuran larutan. Catat suhu campuran larutan. 

              Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat dalam suatu perubahan atau reaksi kimia. Kalorimeter bom adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor (nilai kalori) yang dibebaskan pada pembakaran sempurna (dalam O2 berlebih) suatu senyawa, bahan makanan, bahan bakar. Sejumlah sampel ditempatkan pada tabung beroksigen yang tercelup dalam medium penyerap kalor (kalorimeter), dan sampel akan terbakar oleh api listrik dari kawat logam terpasang dalam tabung. Contoh kalorimeter bom adalah kalorimeter makanan.
           Kalorimeter makanan adalah alat untuk menentukan nilai kalor zat makanan karbohidrat, protein, atau lemak. Alat ini terdiri dari sebuah tabung kaca yang tingginya kurang lebih 19 cm dan garis menengahnya kurang lebih 7,5 cm. Bagian dasarnya melengkung ke atas membentuk sebuah penyungkup. Penyungkup ini disumbat dengan sebuah sumbat karet yang yang berlubang di bagian tengah. Bagian atas tabung kaca ini ditutup dengan lempeng ebonit yang bundar. Di dalam tabung kaca itu terdapat sebuah pengaduk, yang tangkainya menembus tutup ebonit, juga terdapat sebuah pipa spiral dari tembaga. Ujung bawah pipa spiral itu menembus lubang sumbat karet pada penyungkup dan ujung atasnya menembus tutup ebonit bagian tengah. Pada tutup ebonit itu masih terdapat lagi sebuah lubang, tempat untuk memasukkan sebuah termometer ke dalam tabung kaca. Tabung kaca itu diletakkan di atas sebuah keping asbes dan ditahan oleh 3 buah keping. Keping itu berbentuk bujur sangkar yang sisinya kurang lebih 9,5 cm. Di bawah keping asbes itu terdapat kabel listrik yang akan dihubungkan dengan sumber listrik bila digunakan. Di atas keping asbes itu terdapat sebuah cawan aluminium. Di atas cawan itu tergantung sebuah kawat nikelin yang berhubungan dengan kabel listrik di bawah keping asbes. Kawat nikelin itulah yang akan menyalakan makanan dalam cawan bila berpijar oleh arus listrik. Dekat cawan terdapat pipa logam untuk mengalirkan oksigen.

                 Kalorimeter larutan adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat pada reaksi kimia dalam sistem larutan. Pada dasarnya, kalor yang dibebaskan/diserap menyebabkan perubahan suhu pada kalorimeter. Berdasarkan perubahan suhu per kuantitas pereaksi kemudian dihitung kalor reaksi dari reaksi sistem larutan tersebut. Kini kalorimeter larutan dengan ketelitian cukup tinggi dapat diperoleh dipasaran.
Sebuah kalorimeter bom adalah jenis kalorimeter volume-konstan yangdigunakan  dalam  mengukur  panas  pembakaran  reaksi  tertentu. Bomkalorimeter harus menahan tekanan besar dalam kalorimeter sebagai reaksisedang diukur. Energi listrik yang digunakan untuk menyalakan bahanbakar, sebagai bahan bakar yang terbakar, itu akan memanaskan udara disekitarnya,  yang  mengembang  dan  keluar  melalui  pipa  udara  yangmengarah  keluar  dari  kalorimeter. Ketika  udara  keluar  melalui  tabungtembaga  itu  juga  akan  memanaskan  air  di  luar  tabung.Suhu  air memungkinkan  untuk  menghitung  kadar  kalori  bahan  bakar.Dalam kalorimeter desain lebih baru, bom utuh, bertekanan dengan oksigenmurni berlebih (biasanya di 30atm) dan berisi massa diketahui sampel(biasanya 1-1,5 g) dan jumlah tetap kecil air (untuk menyerap gas-gas asamyang dihasilkan), adalahterendam di bawah volume diketahui air (ca. 2000ml) sebelum di charge adalah (lagi elektrik) dinyalakan. Bom itu, dengansampel dan oksigen, membentuk sistem tertutup - escapes udara tidakselama reaksi. Energi yang dilepaskan oleh pembakaran meningkatkansuhu bom baja, isinya, dan jaket air di sekitarnya.Perubahan suhu di dalamair ini kemudian diukur secara akurat.Kenaikan suhu ini, bersama denganfaktor bom (yang tergantung pada kapasitas panas dari bagian logam bom)digunakan  untuk  menghitung  energi  yang  diberikan  oleh  sampelterbakar. Sebuah koreksi kecil dibuat untuk memperhitungkan masukanenergi listrik, sekering terbakar, dan produksi asam (dengan titrasi daricairan sisa). Setelah kenaikan suhu telah diukur, tekanan kelebihan bomdilepaskan.Pada dasarnya, sebuah kalorimeter bom terdiri dari sebuah cangkir keciluntuk mengandung sampel, oksigen, sebuah bom stainless  steel, air,sebuah pengaduk, termometer, Dewar (untuk mencegah aliran panas darikalorimeter ke sekitarnya) dan rangkaian pengapian tersambung ke bom.Karena tidak ada pertukaran panas antara kalorimeter dan sekitarnya → Q =0 (adiabatic); tidak ada pekerjaan yang dilakukan → W = 0 Dengandemikian,  energi  internal  total  perubahan  ΔU  (total)  =  QW  =  0Juga,  total  internal  energi  perubahan  ΔU  (total)  =  ΔU  (sistem)  ΔU(sekitarnya) = 0 → ΔU (sistem) = - ΔU (sekitarnya). 
Bentuk kalorimeter
§  Beker aluminium dan gelas plastik jenis polistirin (busa) dapat digunakan sebagai kalorimeter sederhana dengan termometer sebagai pengaduk. Keuntungan menggunakan gelas plastik sebagai kalorimeter adalah murah harganya dan setelah dipakai dapat dibuang.
§  Kalorimeter yang biasa digunakan di laboratorium fisika sekolah berbentuk bejana biasanya silinder  dan terbuat  dari logam misalnya tembaga atau aluminium dengan ukuran 75 mm x 50 mm (garis tengah). Bejana ini dilengkapi dengan alat pengaduk dan diletakkan di dalam bejana yang lebih besar yang disebut mantel/jaket. Mantel/jaket tersebut berguna untuk mengurangi hilangnya kalor karena konveksi dan konduksi.
Prinsip Kerja Bom Kalorimeter
            Calorimeter bomb merupakan suatu piranti lain yang banyak digunakan untuk penentuan nilai kalor bahan bakar padat dan cair. Pengukuran calorimeter bomb dilakukan pada kondisi volume konstan tanpa aliran atau dengan kata lain reaksi pembakaran dilakukan tanpa menggunakan nyala api melainkan menggunakan gas oksigen sebagai pembakar dengan volume konstan atau tekanan tinggi. Prinsip kerjanya ialah contoh bahan bakar yang akan diukur dimasukkan kedalam bejana logam yang kemudian diisi oksigen pada tekanan tinggi. Bom itu ditempatkan didalam bejana berisi air dan bahan bakar itu dinyalakan dengan sambungan listriks dari luar. Suhu itu diukur sebagai fungsi waktu setelah penyalaan. Pada saat pembakaran suhu bomb tinggi oleh karena itu keseragaman suhu air disekeliling bomb harus dijaga dengan suatu pengaduk.selain itu dalam beberapa hal tertentu diberikan pemanasan dari luar melalui selubung air untuk menjaga supaya suhu seragam agar kondisi bejana air adiabatic.
gambar alat bomb calorimeter