TUGAS
ILMU NUTRISI TERNAK
DETERMINASI DAYA CERNA,
PENENTUAN DAYA CERNA DAN ALAT BOM KALORIMETER
OLEH:
WARDA YANTI
I111111314
GENAP
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
DETERMINASI DAYA CERNA
1.     
By
difrence dan indikator
By Difrance ( uji pembeda),
yaitu untuk menilai ada atau tidaknya perbedaan
antara dua produk atau lebih
Manfaat
By difrence dan indicator alam determinasi
daya pakan yaitu:
a)      Menetapkan
sifat-sifat organoleptik dari dua atau lebih produk yang mempunyai perbedaan.
b)      Pengembangan
pengawasan mutu 
c)      Mempersiapkan
dan menjaring contoh sebelum uji konsumen 
Dua
bentuk dasar uji pembedaan: 
1.       
Pembedaan sederhana (tidak berarah) panelis
hanya diminta untuk menilai ada/tidak perbedaan terhadap kriteria mutu dua atau
lebih contoh produk  
2.       
Pembedaan langsung (berarah) panelis diminta
menilai ke arah yang lebih spesifik, yaitu mana contoh yang lebih kuat/lebih
lemah intensitasnya pada masing-masing kriteria mutu yang diuji 2. 
Metode
Indicator 
Adapun Kriteria dari indikator yang ideal adalah 
1)     
Harus
tidak dapat diabsorbsi. 
2)     
harus
tidak disamarkan oleh proses pencernaan. 
3)     
harussecara
fisik sama atau bergabung dengan materi yang akan ditandai.
4)     
metode
estimasi dalam sampel digesta harus spesifik dan sensitive
Penentu
daya cerna
a)     
Komposisi
pakan/ransum
Komposisi makanan berhubunghan erat dengan
komposisi kimiawi nya , dan serat kasar mempunyai pengaruh yang terbesar
terhadap daya cerna ini. Baik susunan kimia maupun proporsi serat kasar dalam
makanan perlu di pertimbangkan . bahan makanan seperti jagung , ketela , beras
atau gandum menunjukan variasi daya cerna yang keil oleh karena kadar serat
kasar nya rendah dan proporsi nya tidak banyak berbeda.
b). perlakuan penyediaan pakan
Beberapa perlakuan terhadap bahan makanan
misalnya pemotongan penggilingan dan pemasakan mempengaruhi daya cerna nya .
biji-bijian yang tidak di remukanlebih dahulu untuk sapi dan babi akan kelur
dengan feses tanpa di cerna  sehingga
akan mengurangi daya cerna nya. wafering dari hijauan yaitu hijauan ini di pres
menjadi blok blok kecil tidak banyak mempengaruhi daya cerna nya.
c). factor ternak
Bahan makanan yang redah serat kasar nya ,
daya cerna nya hampir sama untuk ruminansia dan non ruminansia . tetapi bahan
makanan yang mengandung serat kasar lebih baik di cerna ruminansia 
d). jumlah pakan yang diberikan
Penambahan
jumlah bahan makanan yang di makan mempercepat arus makanan dalam usus sehingga
mengurangi daya cerna 
Kalorimeter
bom
Kalorimeter
bom
adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor (nilai kalori) yang
dibebaskan pada pembakaran sempurna (dalam O2 berlebih) suatu senyawa,
bahan makanan,
bahan bakar. Sejumlah sampel ditempatkan pada tabung beroksigen
yang tercelup dalam medium penyerap kalor (kalorimeter), dan sampel akan
terbakar oleh api listrik
dari kawat logam
terpasang dalam tabung.
Contoh kalorimeter bom 
Kalorimeter makanan.
Kalorimeter
makanan
adalah alat untuk menentukan nilai kalor zat makanan karbohidrat, protein,
atau lemak.
Alat ini terdiri dari
sebuah tabung kaca
yang tingginya kurang lebih 19 cm dan garis menengahnya kurang lebih 7,5 cm.
Bagian dasarnya melengkung ke atas membentuk sebuah penyungkup. Penyungkup ini
disumbat dengan sebuah sumbat karet yang berlubang di bagian tengah. Bagian atas
tabung kaca ini ditutup dengan lempeng ebonit yang bundar. Di dalam tabung kaca itu
terdapat sebuah pengaduk, yang tangkainya menembus tutup ebonit, juga terdapat
sebuah pipa spiral dari tembaga.
Ujung bawah pipa spiral itu menembus lubang sumbat karet pada penyungkup dan
ujung atasnya menembus tutup ebonit bagian tengah. Pada tutup ebonit itu masih
terdapat lagi sebuah lubang, tempat untuk memasukkan sebuah termometer ke dalam
tabung kaca. Tabung kaca itu diletakkan di atas sebuah keping asbes dan ditahan oleh 3 buah keping. Keping itu
berbentuk bujur
sangkar yang sisinya kurang lebih 9,5 cm. Di bawah keping asbes
itu terdapat kabel listrik
yang akan dihubungkan dengan sumber listrik bila digunakan. Di atas
keping asbes itu terdapat sebuah cawan aluminium.
Di atas cawan itu tergantung sebuah kawat nikelin yang berhubungan dengan kabel listrik di bawah keping asbes. Kawat nikelin
itulah yang akan menyalakan makanan dalam cawan bila berpijar oleh arus
listrik. Dekat cawan terdapat pipa logam untuk mengalirkan oksigen.
Kalorimeter larutan
Kalorimeter
larutan
adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat pada reaksi kimia
dalam sistem larutan.
Pada dasarnya, kalor yang dibebaskan/diserap menyebabkan perubahan suhu pada kalorimeter. Berdasarkan perubahan suhu
per kuantitas pereaksi kemudian dihitung kalor reaksi dari reaksi sistem
larutan tersebut. Kini kalorimeter larutan dengan ketelitian cukup tinggi dapat
diperoleh dipasaran.
Bentuk kalorimeter
- Beker aluminium dan gelas plastik jenis polistirin (busa) dapat digunakan sebagai kalorimeter sederhana dengan termometer sebagai pengaduk. Keuntungan menggunakan gelas plastik sebagai kalorimeter adalah murah harganya dan setelah dipakai dapat dibuang.
 - Kalorimeter yang biasa digunakan di laboratorium fisika sekolah berbentuk bejana biasanya silinder dan terbuat dari logam misalnya tembaga atau aluminium dengan ukuran 75 mm x 50 mm (garis tengah). Bejana ini dilengkapi dengan alat pengaduk dan diletakkan di dalam bejana yang lebih besar yang disebut mantel/jaket. Mantel/jaket tersebut berguna untuk mengurangi hilangnya kalor karena konveksi dan konduksi
 
CARA KERJA KALORIMETER BOM
Kalorimeter bom adalah alat yang digunakan
untuk mengukur jumlah kalor (nilaikalori) yang dibebaskan pada pembakaran
sempurna (dalam O2 berlebih) suatu senyawa, bahan makanan, bahan bakar.
Sejumlah sampel ditempatkan pada tabung beroksigen yangtercelup dalam medium
penyerap kalor (kalorimeter), dan sampel akan terbakar oleh apilistrik dari
kawat logam terpasang dalam tabung. Kalorimeter bom terdiri dari tabung
bajatebal dengan tutup kedap udara.Sejumlah tertentu zat yang akan diuji
ditempatkan dalam cawan platina dan sebuah"kumparan besi´ yang diketahui
beratnya (yang juga akan dibakar) ditempatkan pula padacawan platina sedemikian
sehingga menempel pada zat yang akan diuji. Kalorimeter bomkemudian ditutup dan
tutupnya lalu dikencangkan. Setelah itu "bom" diisi dengan O2
hinggatekanannya mencapai 25 atm. Kemudian "bom" dimasukkan ke dalam
kalorimeter yang diisiair. Setelah semuanya tersusun, sejumlah tertentu aliran
listrik dialirkan ke kawat besi dansetelah terjadi pambakaran, kenaikan suhu
diukur. Kapasitas panas (atau harga air) ³bom´,kalorimeter, pengaduk, dan
termometer ditentukan dengan percobaan terpisah denganmenggunakan zat yang
diketahui panas pembakarannyadengan tepat (Biasanya asam benzoate
Cara Kerja
1)     
Susun
alat kalorimeter.
2)     
Isi
gelas kimia dengan 50ml NaOH
3)     
 Isi gelas kimia dengan 50ml HCL 0,1M. Ukur dan
cata suhu setiap larutan.
4)     
Tuangkan
100ml NaOH 1M ke dalam calorimeter, disusul
100ml HCL M. Tutup kalorimeter dengan karet penyumbat lalu
aduk campuran larutan. Catat suhu campuran larutan. 
Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat dalam suatu perubahan atau reaksi kimia. Kalorimeter bom adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor (nilai kalori) yang dibebaskan pada pembakaran sempurna (dalam O2 berlebih) suatu senyawa, bahan makanan, bahan bakar. Sejumlah sampel ditempatkan pada tabung beroksigen yang tercelup dalam medium penyerap kalor (kalorimeter), dan sampel akan terbakar oleh api listrik dari kawat logam terpasang dalam tabung. Contoh kalorimeter bom adalah kalorimeter makanan.
          
Kalorimeter makanan adalah alat untuk menentukan nilai kalor zat makanan
karbohidrat, protein, atau lemak. Alat ini terdiri dari sebuah tabung kaca
yang tingginya kurang lebih 19 cm dan garis menengahnya kurang lebih 7,5 cm.
Bagian dasarnya melengkung ke atas membentuk sebuah penyungkup. Penyungkup ini
disumbat dengan sebuah sumbat karet yang yang berlubang di bagian tengah.
Bagian atas tabung kaca ini ditutup dengan lempeng ebonit yang bundar. Di dalam
tabung kaca itu terdapat sebuah pengaduk, yang tangkainya menembus tutup
ebonit, juga terdapat sebuah pipa spiral dari tembaga. Ujung bawah pipa spiral
itu menembus lubang sumbat karet pada penyungkup dan ujung atasnya menembus
tutup ebonit bagian tengah. Pada tutup ebonit itu masih terdapat lagi sebuah
lubang, tempat untuk memasukkan sebuah termometer ke dalam tabung kaca. Tabung
kaca itu diletakkan di atas sebuah keping asbes dan ditahan oleh 3 buah keping.
Keping itu berbentuk bujur sangkar yang sisinya kurang lebih 9,5 cm. Di bawah
keping asbes itu terdapat kabel listrik yang akan dihubungkan dengan sumber
listrik bila digunakan. Di atas keping asbes itu terdapat sebuah cawan
aluminium. Di atas cawan itu tergantung sebuah kawat nikelin yang berhubungan
dengan kabel listrik di bawah keping asbes. Kawat nikelin itulah yang akan
menyalakan makanan dalam cawan bila berpijar oleh arus listrik. Dekat cawan
terdapat pipa logam untuk mengalirkan oksigen.
Kalorimeter larutan adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat pada reaksi kimia dalam sistem larutan. Pada dasarnya, kalor yang dibebaskan/diserap menyebabkan perubahan suhu pada kalorimeter. Berdasarkan perubahan suhu per kuantitas pereaksi kemudian dihitung kalor reaksi dari reaksi sistem larutan tersebut. Kini kalorimeter larutan dengan ketelitian cukup tinggi dapat diperoleh dipasaran.
Sebuah kalorimeter bom adalah jenis
kalorimeter volume-konstan yangdigunakan  dalam  mengukur  panas
 pembakaran  reaksi  tertentu. Bomkalorimeter harus menahan
tekanan besar dalam kalorimeter sebagai reaksisedang diukur. Energi
listrik yang digunakan untuk menyalakan bahanbakar, sebagai bahan bakar yang
terbakar, itu akan memanaskan udara disekitarnya,  yang  mengembang
 dan  keluar  melalui  pipa  udara  yangmengarah
 keluar  dari  kalorimeter. Ketika  udara  keluar
 melalui  tabungtembaga  itu  juga  akan
 memanaskan  air  di  luar  tabung.Suhu
 air memungkinkan  untuk  menghitung  kadar
 kalori  bahan  bakar.Dalam kalorimeter desain lebih baru, bom
utuh, bertekanan dengan oksigenmurni berlebih (biasanya di 30atm) dan berisi
massa diketahui sampel(biasanya 1-1,5 g) dan jumlah tetap kecil air (untuk menyerap
gas-gas asamyang dihasilkan), adalahterendam di bawah volume diketahui air (ca.
2000ml) sebelum di charge adalah (lagi elektrik) dinyalakan. Bom itu,
dengansampel dan oksigen, membentuk sistem tertutup - escapes udara tidakselama
reaksi. Energi yang dilepaskan oleh pembakaran meningkatkansuhu bom baja,
isinya, dan jaket air di sekitarnya.Perubahan suhu di dalamair ini kemudian
diukur secara akurat.Kenaikan suhu ini, bersama denganfaktor bom (yang
tergantung pada kapasitas panas dari bagian logam bom)digunakan  untuk
 menghitung  energi  yang  diberikan  oleh
 sampelterbakar. Sebuah koreksi kecil dibuat untuk memperhitungkan
masukanenergi listrik, sekering terbakar, dan produksi asam (dengan titrasi
daricairan sisa). Setelah kenaikan suhu telah diukur, tekanan kelebihan
bomdilepaskan.Pada dasarnya, sebuah kalorimeter bom terdiri dari sebuah cangkir
keciluntuk mengandung sampel, oksigen, sebuah bom stainless  steel,
air,sebuah pengaduk, termometer, Dewar (untuk mencegah aliran panas
darikalorimeter ke sekitarnya) dan rangkaian pengapian tersambung ke bom.Karena
tidak ada pertukaran panas antara kalorimeter dan sekitarnya → Q =0
(adiabatic); tidak ada pekerjaan yang dilakukan → W = 0 Dengandemikian,
 energi  internal  total  perubahan  ΔU  (total)
 =  QW  =  0Juga,  total  internal  energi
 perubahan  ΔU  (total)  =  ΔU  (sistem)
 ΔU(sekitarnya) = 0 → ΔU (sistem) = - ΔU (sekitarnya). 
Bentuk kalorimeter
§  Beker aluminium dan gelas plastik jenis polistirin (busa) dapat digunakan sebagai
kalorimeter sederhana dengan termometer sebagai pengaduk. Keuntungan menggunakan gelas
plastik sebagai kalorimeter adalah murah harganya dan setelah dipakai dapat
dibuang.
§  Kalorimeter yang biasa digunakan di laboratorium fisika sekolah berbentuk bejana biasanya silinder  dan terbuat 
dari logam misalnya tembaga atau aluminium dengan ukuran 75 mm x 50 mm (garis tengah). Bejana
ini dilengkapi dengan alat pengaduk dan diletakkan di dalam bejana yang lebih
besar yang disebut mantel/jaket. Mantel/jaket tersebut berguna untuk mengurangi
hilangnya kalor karena konveksi dan konduksi.
Prinsip Kerja Bom Kalorimeter
           
Calorimeter bomb merupakan suatu piranti lain yang banyak digunakan untuk
penentuan nilai kalor bahan bakar padat dan cair. Pengukuran calorimeter bomb
dilakukan pada kondisi volume konstan tanpa aliran atau dengan kata lain reaksi
pembakaran dilakukan tanpa menggunakan nyala api melainkan menggunakan gas
oksigen sebagai pembakar dengan volume konstan atau tekanan tinggi. Prinsip
kerjanya ialah contoh bahan bakar yang akan diukur dimasukkan kedalam bejana logam
yang kemudian diisi oksigen pada tekanan tinggi. Bom itu ditempatkan didalam
bejana berisi air dan bahan bakar itu dinyalakan dengan sambungan listriks dari
luar. Suhu itu diukur sebagai fungsi waktu setelah penyalaan. Pada saat
pembakaran suhu bomb tinggi oleh karena itu keseragaman suhu air disekeliling
bomb harus dijaga dengan suatu pengaduk.selain itu dalam beberapa hal tertentu
diberikan pemanasan dari luar melalui selubung air untuk menjaga supaya suhu
seragam agar kondisi bejana air adiabatic.
gambar alat bomb calorimeter 
TUGAS
ILMU NUTRISI TERNAK
DETERMINASI DAYA CERNA,
PENENTUAN DAYA CERNA DAN ALAT BOM KALORIMETER
OLEH:
WARDA YANTI
I111111314
GENAP
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
DETERMINASI DAYA CERNA
1.     
By
difrence dan indikator
By Difrance ( uji pembeda),
yaitu untuk menilai ada atau tidaknya perbedaan
antara dua produk atau lebih
Manfaat
By difrence dan indicator alam determinasi
daya pakan yaitu:
a)      Menetapkan
sifat-sifat organoleptik dari dua atau lebih produk yang mempunyai perbedaan.
b)      Pengembangan
pengawasan mutu 
c)      Mempersiapkan
dan menjaring contoh sebelum uji konsumen 
Dua
bentuk dasar uji pembedaan: 
1.       
Pembedaan sederhana (tidak berarah) panelis
hanya diminta untuk menilai ada/tidak perbedaan terhadap kriteria mutu dua atau
lebih contoh produk  
2.       
Pembedaan langsung (berarah) panelis diminta
menilai ke arah yang lebih spesifik, yaitu mana contoh yang lebih kuat/lebih
lemah intensitasnya pada masing-masing kriteria mutu yang diuji 2. 
Metode
Indicator 
Adapun Kriteria dari indikator yang ideal adalah 
1)     
Harus
tidak dapat diabsorbsi. 
2)     
harus
tidak disamarkan oleh proses pencernaan. 
3)     
harussecara
fisik sama atau bergabung dengan materi yang akan ditandai.
4)     
metode
estimasi dalam sampel digesta harus spesifik dan sensitive
Penentu
daya cerna
a)     
Komposisi
pakan/ransum
Komposisi makanan berhubunghan erat dengan
komposisi kimiawi nya , dan serat kasar mempunyai pengaruh yang terbesar
terhadap daya cerna ini. Baik susunan kimia maupun proporsi serat kasar dalam
makanan perlu di pertimbangkan . bahan makanan seperti jagung , ketela , beras
atau gandum menunjukan variasi daya cerna yang keil oleh karena kadar serat
kasar nya rendah dan proporsi nya tidak banyak berbeda.
b). perlakuan penyediaan pakan
Beberapa perlakuan terhadap bahan makanan
misalnya pemotongan penggilingan dan pemasakan mempengaruhi daya cerna nya .
biji-bijian yang tidak di remukanlebih dahulu untuk sapi dan babi akan kelur
dengan feses tanpa di cerna  sehingga
akan mengurangi daya cerna nya. wafering dari hijauan yaitu hijauan ini di pres
menjadi blok blok kecil tidak banyak mempengaruhi daya cerna nya.
c). factor ternak
Bahan makanan yang redah serat kasar nya ,
daya cerna nya hampir sama untuk ruminansia dan non ruminansia . tetapi bahan
makanan yang mengandung serat kasar lebih baik di cerna ruminansia 
d). jumlah pakan yang diberikan
Penambahan
jumlah bahan makanan yang di makan mempercepat arus makanan dalam usus sehingga
mengurangi daya cerna 
Kalorimeter
bom
Kalorimeter
bom
adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor (nilai kalori) yang
dibebaskan pada pembakaran sempurna (dalam O2 berlebih) suatu senyawa,
bahan makanan,
bahan bakar. Sejumlah sampel ditempatkan pada tabung beroksigen
yang tercelup dalam medium penyerap kalor (kalorimeter), dan sampel akan
terbakar oleh api listrik
dari kawat logam
terpasang dalam tabung.
Contoh kalorimeter bom 
Kalorimeter makanan.
Kalorimeter
makanan
adalah alat untuk menentukan nilai kalor zat makanan karbohidrat, protein,
atau lemak.
Alat ini terdiri dari
sebuah tabung kaca
yang tingginya kurang lebih 19 cm dan garis menengahnya kurang lebih 7,5 cm.
Bagian dasarnya melengkung ke atas membentuk sebuah penyungkup. Penyungkup ini
disumbat dengan sebuah sumbat karet yang berlubang di bagian tengah. Bagian atas
tabung kaca ini ditutup dengan lempeng ebonit yang bundar. Di dalam tabung kaca itu
terdapat sebuah pengaduk, yang tangkainya menembus tutup ebonit, juga terdapat
sebuah pipa spiral dari tembaga.
Ujung bawah pipa spiral itu menembus lubang sumbat karet pada penyungkup dan
ujung atasnya menembus tutup ebonit bagian tengah. Pada tutup ebonit itu masih
terdapat lagi sebuah lubang, tempat untuk memasukkan sebuah termometer ke dalam
tabung kaca. Tabung kaca itu diletakkan di atas sebuah keping asbes dan ditahan oleh 3 buah keping. Keping itu
berbentuk bujur
sangkar yang sisinya kurang lebih 9,5 cm. Di bawah keping asbes
itu terdapat kabel listrik
yang akan dihubungkan dengan sumber listrik bila digunakan. Di atas
keping asbes itu terdapat sebuah cawan aluminium.
Di atas cawan itu tergantung sebuah kawat nikelin yang berhubungan dengan kabel listrik di bawah keping asbes. Kawat nikelin
itulah yang akan menyalakan makanan dalam cawan bila berpijar oleh arus
listrik. Dekat cawan terdapat pipa logam untuk mengalirkan oksigen.
Kalorimeter larutan
Kalorimeter
larutan
adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat pada reaksi kimia
dalam sistem larutan.
Pada dasarnya, kalor yang dibebaskan/diserap menyebabkan perubahan suhu pada kalorimeter. Berdasarkan perubahan suhu
per kuantitas pereaksi kemudian dihitung kalor reaksi dari reaksi sistem
larutan tersebut. Kini kalorimeter larutan dengan ketelitian cukup tinggi dapat
diperoleh dipasaran.
Bentuk kalorimeter
- Beker aluminium dan gelas plastik jenis polistirin (busa) dapat digunakan sebagai kalorimeter sederhana dengan termometer sebagai pengaduk. Keuntungan menggunakan gelas plastik sebagai kalorimeter adalah murah harganya dan setelah dipakai dapat dibuang.
 - Kalorimeter yang biasa digunakan di laboratorium fisika sekolah berbentuk bejana biasanya silinder dan terbuat dari logam misalnya tembaga atau aluminium dengan ukuran 75 mm x 50 mm (garis tengah). Bejana ini dilengkapi dengan alat pengaduk dan diletakkan di dalam bejana yang lebih besar yang disebut mantel/jaket. Mantel/jaket tersebut berguna untuk mengurangi hilangnya kalor karena konveksi dan konduksi
 
CARA KERJA KALORIMETER BOM
Kalorimeter bom adalah alat yang digunakan
untuk mengukur jumlah kalor (nilaikalori) yang dibebaskan pada pembakaran
sempurna (dalam O2 berlebih) suatu senyawa, bahan makanan, bahan bakar.
Sejumlah sampel ditempatkan pada tabung beroksigen yangtercelup dalam medium
penyerap kalor (kalorimeter), dan sampel akan terbakar oleh apilistrik dari
kawat logam terpasang dalam tabung. Kalorimeter bom terdiri dari tabung
bajatebal dengan tutup kedap udara.Sejumlah tertentu zat yang akan diuji
ditempatkan dalam cawan platina dan sebuah"kumparan besi´ yang diketahui
beratnya (yang juga akan dibakar) ditempatkan pula padacawan platina sedemikian
sehingga menempel pada zat yang akan diuji. Kalorimeter bomkemudian ditutup dan
tutupnya lalu dikencangkan. Setelah itu "bom" diisi dengan O2
hinggatekanannya mencapai 25 atm. Kemudian "bom" dimasukkan ke dalam
kalorimeter yang diisiair. Setelah semuanya tersusun, sejumlah tertentu aliran
listrik dialirkan ke kawat besi dansetelah terjadi pambakaran, kenaikan suhu
diukur. Kapasitas panas (atau harga air) ³bom´,kalorimeter, pengaduk, dan
termometer ditentukan dengan percobaan terpisah denganmenggunakan zat yang
diketahui panas pembakarannyadengan tepat (Biasanya asam benzoate
Cara Kerja
1)     
Susun
alat kalorimeter.
2)     
Isi
gelas kimia dengan 50ml NaOH
3)     
 Isi gelas kimia dengan 50ml HCL 0,1M. Ukur dan
cata suhu setiap larutan.
4)     
Tuangkan
100ml NaOH 1M ke dalam calorimeter, disusul
100ml HCL M. Tutup kalorimeter dengan karet penyumbat lalu
aduk campuran larutan. Catat suhu campuran larutan. 
Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat dalam suatu perubahan atau reaksi kimia. Kalorimeter bom adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor (nilai kalori) yang dibebaskan pada pembakaran sempurna (dalam O2 berlebih) suatu senyawa, bahan makanan, bahan bakar. Sejumlah sampel ditempatkan pada tabung beroksigen yang tercelup dalam medium penyerap kalor (kalorimeter), dan sampel akan terbakar oleh api listrik dari kawat logam terpasang dalam tabung. Contoh kalorimeter bom adalah kalorimeter makanan.
          
Kalorimeter makanan adalah alat untuk menentukan nilai kalor zat makanan
karbohidrat, protein, atau lemak. Alat ini terdiri dari sebuah tabung kaca
yang tingginya kurang lebih 19 cm dan garis menengahnya kurang lebih 7,5 cm.
Bagian dasarnya melengkung ke atas membentuk sebuah penyungkup. Penyungkup ini
disumbat dengan sebuah sumbat karet yang yang berlubang di bagian tengah.
Bagian atas tabung kaca ini ditutup dengan lempeng ebonit yang bundar. Di dalam
tabung kaca itu terdapat sebuah pengaduk, yang tangkainya menembus tutup
ebonit, juga terdapat sebuah pipa spiral dari tembaga. Ujung bawah pipa spiral
itu menembus lubang sumbat karet pada penyungkup dan ujung atasnya menembus
tutup ebonit bagian tengah. Pada tutup ebonit itu masih terdapat lagi sebuah
lubang, tempat untuk memasukkan sebuah termometer ke dalam tabung kaca. Tabung
kaca itu diletakkan di atas sebuah keping asbes dan ditahan oleh 3 buah keping.
Keping itu berbentuk bujur sangkar yang sisinya kurang lebih 9,5 cm. Di bawah
keping asbes itu terdapat kabel listrik yang akan dihubungkan dengan sumber
listrik bila digunakan. Di atas keping asbes itu terdapat sebuah cawan
aluminium. Di atas cawan itu tergantung sebuah kawat nikelin yang berhubungan
dengan kabel listrik di bawah keping asbes. Kawat nikelin itulah yang akan
menyalakan makanan dalam cawan bila berpijar oleh arus listrik. Dekat cawan
terdapat pipa logam untuk mengalirkan oksigen.
Kalorimeter larutan adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat pada reaksi kimia dalam sistem larutan. Pada dasarnya, kalor yang dibebaskan/diserap menyebabkan perubahan suhu pada kalorimeter. Berdasarkan perubahan suhu per kuantitas pereaksi kemudian dihitung kalor reaksi dari reaksi sistem larutan tersebut. Kini kalorimeter larutan dengan ketelitian cukup tinggi dapat diperoleh dipasaran.
Sebuah kalorimeter bom adalah jenis
kalorimeter volume-konstan yangdigunakan  dalam  mengukur  panas
 pembakaran  reaksi  tertentu. Bomkalorimeter harus menahan
tekanan besar dalam kalorimeter sebagai reaksisedang diukur. Energi
listrik yang digunakan untuk menyalakan bahanbakar, sebagai bahan bakar yang
terbakar, itu akan memanaskan udara disekitarnya,  yang  mengembang
 dan  keluar  melalui  pipa  udara  yangmengarah
 keluar  dari  kalorimeter. Ketika  udara  keluar
 melalui  tabungtembaga  itu  juga  akan
 memanaskan  air  di  luar  tabung.Suhu
 air memungkinkan  untuk  menghitung  kadar
 kalori  bahan  bakar.Dalam kalorimeter desain lebih baru, bom
utuh, bertekanan dengan oksigenmurni berlebih (biasanya di 30atm) dan berisi
massa diketahui sampel(biasanya 1-1,5 g) dan jumlah tetap kecil air (untuk menyerap
gas-gas asamyang dihasilkan), adalahterendam di bawah volume diketahui air (ca.
2000ml) sebelum di charge adalah (lagi elektrik) dinyalakan. Bom itu,
dengansampel dan oksigen, membentuk sistem tertutup - escapes udara tidakselama
reaksi. Energi yang dilepaskan oleh pembakaran meningkatkansuhu bom baja,
isinya, dan jaket air di sekitarnya.Perubahan suhu di dalamair ini kemudian
diukur secara akurat.Kenaikan suhu ini, bersama denganfaktor bom (yang
tergantung pada kapasitas panas dari bagian logam bom)digunakan  untuk
 menghitung  energi  yang  diberikan  oleh
 sampelterbakar. Sebuah koreksi kecil dibuat untuk memperhitungkan
masukanenergi listrik, sekering terbakar, dan produksi asam (dengan titrasi
daricairan sisa). Setelah kenaikan suhu telah diukur, tekanan kelebihan
bomdilepaskan.Pada dasarnya, sebuah kalorimeter bom terdiri dari sebuah cangkir
keciluntuk mengandung sampel, oksigen, sebuah bom stainless  steel,
air,sebuah pengaduk, termometer, Dewar (untuk mencegah aliran panas
darikalorimeter ke sekitarnya) dan rangkaian pengapian tersambung ke bom.Karena
tidak ada pertukaran panas antara kalorimeter dan sekitarnya → Q =0
(adiabatic); tidak ada pekerjaan yang dilakukan → W = 0 Dengandemikian,
 energi  internal  total  perubahan  ΔU  (total)
 =  QW  =  0Juga,  total  internal  energi
 perubahan  ΔU  (total)  =  ΔU  (sistem)
 ΔU(sekitarnya) = 0 → ΔU (sistem) = - ΔU (sekitarnya). 
Bentuk kalorimeter
§  Beker aluminium dan gelas plastik jenis polistirin (busa) dapat digunakan sebagai
kalorimeter sederhana dengan termometer sebagai pengaduk. Keuntungan menggunakan gelas
plastik sebagai kalorimeter adalah murah harganya dan setelah dipakai dapat
dibuang.
§  Kalorimeter yang biasa digunakan di laboratorium fisika sekolah berbentuk bejana biasanya silinder  dan terbuat 
dari logam misalnya tembaga atau aluminium dengan ukuran 75 mm x 50 mm (garis tengah). Bejana
ini dilengkapi dengan alat pengaduk dan diletakkan di dalam bejana yang lebih
besar yang disebut mantel/jaket. Mantel/jaket tersebut berguna untuk mengurangi
hilangnya kalor karena konveksi dan konduksi.
Prinsip Kerja Bom Kalorimeter
           
Calorimeter bomb merupakan suatu piranti lain yang banyak digunakan untuk
penentuan nilai kalor bahan bakar padat dan cair. Pengukuran calorimeter bomb
dilakukan pada kondisi volume konstan tanpa aliran atau dengan kata lain reaksi
pembakaran dilakukan tanpa menggunakan nyala api melainkan menggunakan gas
oksigen sebagai pembakar dengan volume konstan atau tekanan tinggi. Prinsip
kerjanya ialah contoh bahan bakar yang akan diukur dimasukkan kedalam bejana logam
yang kemudian diisi oksigen pada tekanan tinggi. Bom itu ditempatkan didalam
bejana berisi air dan bahan bakar itu dinyalakan dengan sambungan listriks dari
luar. Suhu itu diukur sebagai fungsi waktu setelah penyalaan. Pada saat
pembakaran suhu bomb tinggi oleh karena itu keseragaman suhu air disekeliling
bomb harus dijaga dengan suatu pengaduk.selain itu dalam beberapa hal tertentu
diberikan pemanasan dari luar melalui selubung air untuk menjaga supaya suhu
seragam agar kondisi bejana air adiabatic.
gambar alat bomb calorimeter 
TUGAS
ILMU NUTRISI TERNAK
DETERMINASI DAYA CERNA,
PENENTUAN DAYA CERNA DAN ALAT BOM KALORIMETER
OLEH:
WARDA YANTI
I111111314
GENAP
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
DETERMINASI DAYA CERNA
1.     
By
difrence dan indikator
By Difrance ( uji pembeda),
yaitu untuk menilai ada atau tidaknya perbedaan
antara dua produk atau lebih
Manfaat
By difrence dan indicator alam determinasi
daya pakan yaitu:
a)      Menetapkan
sifat-sifat organoleptik dari dua atau lebih produk yang mempunyai perbedaan.
b)      Pengembangan
pengawasan mutu 
c)      Mempersiapkan
dan menjaring contoh sebelum uji konsumen 
Dua
bentuk dasar uji pembedaan: 
1.       
Pembedaan sederhana (tidak berarah) panelis
hanya diminta untuk menilai ada/tidak perbedaan terhadap kriteria mutu dua atau
lebih contoh produk  
2.       
Pembedaan langsung (berarah) panelis diminta
menilai ke arah yang lebih spesifik, yaitu mana contoh yang lebih kuat/lebih
lemah intensitasnya pada masing-masing kriteria mutu yang diuji 2. 
Metode
Indicator 
Adapun Kriteria dari indikator yang ideal adalah 
1)     
Harus
tidak dapat diabsorbsi. 
2)     
harus
tidak disamarkan oleh proses pencernaan. 
3)     
harussecara
fisik sama atau bergabung dengan materi yang akan ditandai.
4)     
metode
estimasi dalam sampel digesta harus spesifik dan sensitive
Penentu
daya cerna
a)     
Komposisi
pakan/ransum
Komposisi makanan berhubunghan erat dengan
komposisi kimiawi nya , dan serat kasar mempunyai pengaruh yang terbesar
terhadap daya cerna ini. Baik susunan kimia maupun proporsi serat kasar dalam
makanan perlu di pertimbangkan . bahan makanan seperti jagung , ketela , beras
atau gandum menunjukan variasi daya cerna yang keil oleh karena kadar serat
kasar nya rendah dan proporsi nya tidak banyak berbeda.
b). perlakuan penyediaan pakan
Beberapa perlakuan terhadap bahan makanan
misalnya pemotongan penggilingan dan pemasakan mempengaruhi daya cerna nya .
biji-bijian yang tidak di remukanlebih dahulu untuk sapi dan babi akan kelur
dengan feses tanpa di cerna  sehingga
akan mengurangi daya cerna nya. wafering dari hijauan yaitu hijauan ini di pres
menjadi blok blok kecil tidak banyak mempengaruhi daya cerna nya.
c). factor ternak
Bahan makanan yang redah serat kasar nya ,
daya cerna nya hampir sama untuk ruminansia dan non ruminansia . tetapi bahan
makanan yang mengandung serat kasar lebih baik di cerna ruminansia 
d). jumlah pakan yang diberikan
Penambahan
jumlah bahan makanan yang di makan mempercepat arus makanan dalam usus sehingga
mengurangi daya cerna 
Kalorimeter
bom
Kalorimeter
bom
adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor (nilai kalori) yang
dibebaskan pada pembakaran sempurna (dalam O2 berlebih) suatu senyawa,
bahan makanan,
bahan bakar. Sejumlah sampel ditempatkan pada tabung beroksigen
yang tercelup dalam medium penyerap kalor (kalorimeter), dan sampel akan
terbakar oleh api listrik
dari kawat logam
terpasang dalam tabung.
Contoh kalorimeter bom 
Kalorimeter makanan.
Kalorimeter
makanan
adalah alat untuk menentukan nilai kalor zat makanan karbohidrat, protein,
atau lemak.
Alat ini terdiri dari
sebuah tabung kaca
yang tingginya kurang lebih 19 cm dan garis menengahnya kurang lebih 7,5 cm.
Bagian dasarnya melengkung ke atas membentuk sebuah penyungkup. Penyungkup ini
disumbat dengan sebuah sumbat karet yang berlubang di bagian tengah. Bagian atas
tabung kaca ini ditutup dengan lempeng ebonit yang bundar. Di dalam tabung kaca itu
terdapat sebuah pengaduk, yang tangkainya menembus tutup ebonit, juga terdapat
sebuah pipa spiral dari tembaga.
Ujung bawah pipa spiral itu menembus lubang sumbat karet pada penyungkup dan
ujung atasnya menembus tutup ebonit bagian tengah. Pada tutup ebonit itu masih
terdapat lagi sebuah lubang, tempat untuk memasukkan sebuah termometer ke dalam
tabung kaca. Tabung kaca itu diletakkan di atas sebuah keping asbes dan ditahan oleh 3 buah keping. Keping itu
berbentuk bujur
sangkar yang sisinya kurang lebih 9,5 cm. Di bawah keping asbes
itu terdapat kabel listrik
yang akan dihubungkan dengan sumber listrik bila digunakan. Di atas
keping asbes itu terdapat sebuah cawan aluminium.
Di atas cawan itu tergantung sebuah kawat nikelin yang berhubungan dengan kabel listrik di bawah keping asbes. Kawat nikelin
itulah yang akan menyalakan makanan dalam cawan bila berpijar oleh arus
listrik. Dekat cawan terdapat pipa logam untuk mengalirkan oksigen.
Kalorimeter larutan
Kalorimeter
larutan
adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat pada reaksi kimia
dalam sistem larutan.
Pada dasarnya, kalor yang dibebaskan/diserap menyebabkan perubahan suhu pada kalorimeter. Berdasarkan perubahan suhu
per kuantitas pereaksi kemudian dihitung kalor reaksi dari reaksi sistem
larutan tersebut. Kini kalorimeter larutan dengan ketelitian cukup tinggi dapat
diperoleh dipasaran.
Bentuk kalorimeter
- Beker aluminium dan gelas plastik jenis polistirin (busa) dapat digunakan sebagai kalorimeter sederhana dengan termometer sebagai pengaduk. Keuntungan menggunakan gelas plastik sebagai kalorimeter adalah murah harganya dan setelah dipakai dapat dibuang.
 - Kalorimeter yang biasa digunakan di laboratorium fisika sekolah berbentuk bejana biasanya silinder dan terbuat dari logam misalnya tembaga atau aluminium dengan ukuran 75 mm x 50 mm (garis tengah). Bejana ini dilengkapi dengan alat pengaduk dan diletakkan di dalam bejana yang lebih besar yang disebut mantel/jaket. Mantel/jaket tersebut berguna untuk mengurangi hilangnya kalor karena konveksi dan konduksi
 
CARA KERJA KALORIMETER BOM
Kalorimeter bom adalah alat yang digunakan
untuk mengukur jumlah kalor (nilaikalori) yang dibebaskan pada pembakaran
sempurna (dalam O2 berlebih) suatu senyawa, bahan makanan, bahan bakar.
Sejumlah sampel ditempatkan pada tabung beroksigen yangtercelup dalam medium
penyerap kalor (kalorimeter), dan sampel akan terbakar oleh apilistrik dari
kawat logam terpasang dalam tabung. Kalorimeter bom terdiri dari tabung
bajatebal dengan tutup kedap udara.Sejumlah tertentu zat yang akan diuji
ditempatkan dalam cawan platina dan sebuah"kumparan besi´ yang diketahui
beratnya (yang juga akan dibakar) ditempatkan pula padacawan platina sedemikian
sehingga menempel pada zat yang akan diuji. Kalorimeter bomkemudian ditutup dan
tutupnya lalu dikencangkan. Setelah itu "bom" diisi dengan O2
hinggatekanannya mencapai 25 atm. Kemudian "bom" dimasukkan ke dalam
kalorimeter yang diisiair. Setelah semuanya tersusun, sejumlah tertentu aliran
listrik dialirkan ke kawat besi dansetelah terjadi pambakaran, kenaikan suhu
diukur. Kapasitas panas (atau harga air) ³bom´,kalorimeter, pengaduk, dan
termometer ditentukan dengan percobaan terpisah denganmenggunakan zat yang
diketahui panas pembakarannyadengan tepat (Biasanya asam benzoate
Cara Kerja
1)     
Susun
alat kalorimeter.
2)     
Isi
gelas kimia dengan 50ml NaOH
3)     
 Isi gelas kimia dengan 50ml HCL 0,1M. Ukur dan
cata suhu setiap larutan.
4)     
Tuangkan
100ml NaOH 1M ke dalam calorimeter, disusul
100ml HCL M. Tutup kalorimeter dengan karet penyumbat lalu
aduk campuran larutan. Catat suhu campuran larutan. 
Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat dalam suatu perubahan atau reaksi kimia. Kalorimeter bom adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor (nilai kalori) yang dibebaskan pada pembakaran sempurna (dalam O2 berlebih) suatu senyawa, bahan makanan, bahan bakar. Sejumlah sampel ditempatkan pada tabung beroksigen yang tercelup dalam medium penyerap kalor (kalorimeter), dan sampel akan terbakar oleh api listrik dari kawat logam terpasang dalam tabung. Contoh kalorimeter bom adalah kalorimeter makanan.
          
Kalorimeter makanan adalah alat untuk menentukan nilai kalor zat makanan
karbohidrat, protein, atau lemak. Alat ini terdiri dari sebuah tabung kaca
yang tingginya kurang lebih 19 cm dan garis menengahnya kurang lebih 7,5 cm.
Bagian dasarnya melengkung ke atas membentuk sebuah penyungkup. Penyungkup ini
disumbat dengan sebuah sumbat karet yang yang berlubang di bagian tengah.
Bagian atas tabung kaca ini ditutup dengan lempeng ebonit yang bundar. Di dalam
tabung kaca itu terdapat sebuah pengaduk, yang tangkainya menembus tutup
ebonit, juga terdapat sebuah pipa spiral dari tembaga. Ujung bawah pipa spiral
itu menembus lubang sumbat karet pada penyungkup dan ujung atasnya menembus
tutup ebonit bagian tengah. Pada tutup ebonit itu masih terdapat lagi sebuah
lubang, tempat untuk memasukkan sebuah termometer ke dalam tabung kaca. Tabung
kaca itu diletakkan di atas sebuah keping asbes dan ditahan oleh 3 buah keping.
Keping itu berbentuk bujur sangkar yang sisinya kurang lebih 9,5 cm. Di bawah
keping asbes itu terdapat kabel listrik yang akan dihubungkan dengan sumber
listrik bila digunakan. Di atas keping asbes itu terdapat sebuah cawan
aluminium. Di atas cawan itu tergantung sebuah kawat nikelin yang berhubungan
dengan kabel listrik di bawah keping asbes. Kawat nikelin itulah yang akan
menyalakan makanan dalam cawan bila berpijar oleh arus listrik. Dekat cawan
terdapat pipa logam untuk mengalirkan oksigen.
Kalorimeter larutan adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat pada reaksi kimia dalam sistem larutan. Pada dasarnya, kalor yang dibebaskan/diserap menyebabkan perubahan suhu pada kalorimeter. Berdasarkan perubahan suhu per kuantitas pereaksi kemudian dihitung kalor reaksi dari reaksi sistem larutan tersebut. Kini kalorimeter larutan dengan ketelitian cukup tinggi dapat diperoleh dipasaran.
Sebuah kalorimeter bom adalah jenis
kalorimeter volume-konstan yangdigunakan  dalam  mengukur  panas
 pembakaran  reaksi  tertentu. Bomkalorimeter harus menahan
tekanan besar dalam kalorimeter sebagai reaksisedang diukur. Energi
listrik yang digunakan untuk menyalakan bahanbakar, sebagai bahan bakar yang
terbakar, itu akan memanaskan udara disekitarnya,  yang  mengembang
 dan  keluar  melalui  pipa  udara  yangmengarah
 keluar  dari  kalorimeter. Ketika  udara  keluar
 melalui  tabungtembaga  itu  juga  akan
 memanaskan  air  di  luar  tabung.Suhu
 air memungkinkan  untuk  menghitung  kadar
 kalori  bahan  bakar.Dalam kalorimeter desain lebih baru, bom
utuh, bertekanan dengan oksigenmurni berlebih (biasanya di 30atm) dan berisi
massa diketahui sampel(biasanya 1-1,5 g) dan jumlah tetap kecil air (untuk menyerap
gas-gas asamyang dihasilkan), adalahterendam di bawah volume diketahui air (ca.
2000ml) sebelum di charge adalah (lagi elektrik) dinyalakan. Bom itu,
dengansampel dan oksigen, membentuk sistem tertutup - escapes udara tidakselama
reaksi. Energi yang dilepaskan oleh pembakaran meningkatkansuhu bom baja,
isinya, dan jaket air di sekitarnya.Perubahan suhu di dalamair ini kemudian
diukur secara akurat.Kenaikan suhu ini, bersama denganfaktor bom (yang
tergantung pada kapasitas panas dari bagian logam bom)digunakan  untuk
 menghitung  energi  yang  diberikan  oleh
 sampelterbakar. Sebuah koreksi kecil dibuat untuk memperhitungkan
masukanenergi listrik, sekering terbakar, dan produksi asam (dengan titrasi
daricairan sisa). Setelah kenaikan suhu telah diukur, tekanan kelebihan
bomdilepaskan.Pada dasarnya, sebuah kalorimeter bom terdiri dari sebuah cangkir
keciluntuk mengandung sampel, oksigen, sebuah bom stainless  steel,
air,sebuah pengaduk, termometer, Dewar (untuk mencegah aliran panas
darikalorimeter ke sekitarnya) dan rangkaian pengapian tersambung ke bom.Karena
tidak ada pertukaran panas antara kalorimeter dan sekitarnya → Q =0
(adiabatic); tidak ada pekerjaan yang dilakukan → W = 0 Dengandemikian,
 energi  internal  total  perubahan  ΔU  (total)
 =  QW  =  0Juga,  total  internal  energi
 perubahan  ΔU  (total)  =  ΔU  (sistem)
 ΔU(sekitarnya) = 0 → ΔU (sistem) = - ΔU (sekitarnya). 
Bentuk kalorimeter
§  Beker aluminium dan gelas plastik jenis polistirin (busa) dapat digunakan sebagai
kalorimeter sederhana dengan termometer sebagai pengaduk. Keuntungan menggunakan gelas
plastik sebagai kalorimeter adalah murah harganya dan setelah dipakai dapat
dibuang.
§  Kalorimeter yang biasa digunakan di laboratorium fisika sekolah berbentuk bejana biasanya silinder  dan terbuat 
dari logam misalnya tembaga atau aluminium dengan ukuran 75 mm x 50 mm (garis tengah). Bejana
ini dilengkapi dengan alat pengaduk dan diletakkan di dalam bejana yang lebih
besar yang disebut mantel/jaket. Mantel/jaket tersebut berguna untuk mengurangi
hilangnya kalor karena konveksi dan konduksi.
Prinsip Kerja Bom Kalorimeter
           
Calorimeter bomb merupakan suatu piranti lain yang banyak digunakan untuk
penentuan nilai kalor bahan bakar padat dan cair. Pengukuran calorimeter bomb
dilakukan pada kondisi volume konstan tanpa aliran atau dengan kata lain reaksi
pembakaran dilakukan tanpa menggunakan nyala api melainkan menggunakan gas
oksigen sebagai pembakar dengan volume konstan atau tekanan tinggi. Prinsip
kerjanya ialah contoh bahan bakar yang akan diukur dimasukkan kedalam bejana logam
yang kemudian diisi oksigen pada tekanan tinggi. Bom itu ditempatkan didalam
bejana berisi air dan bahan bakar itu dinyalakan dengan sambungan listriks dari
luar. Suhu itu diukur sebagai fungsi waktu setelah penyalaan. Pada saat
pembakaran suhu bomb tinggi oleh karena itu keseragaman suhu air disekeliling
bomb harus dijaga dengan suatu pengaduk.selain itu dalam beberapa hal tertentu
diberikan pemanasan dari luar melalui selubung air untuk menjaga supaya suhu
seragam agar kondisi bejana air adiabatic.
gambar alat bomb calorimeter 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar